Detail Berita

Tingkatkan Kapasitas Masyarakat Hadapi Bencana, BPBD Lamsel Gelar Sosialisasi KIE Intensif di 4 Desa Kecamatan Rajabasa

Pencegahan & Kesiapsiagaan
Sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) di 4 Desa Kecamatan Rajabasa
Sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) di 4 Desa Kecamatan Rajabasa

Tingkatkan Kapasitas Masyarakat Hadapi Bencana, BPBD Lamsel Gelar Sosialisasi KIE Intensif di 4 Desa Kecamatan Rajabasa


Tingkatkan Kapasitas Masyarakat Hadapi Bencana, BPBD Lamsel Gelar Sosialisasi KIE Intensif di 4 Desa Kecamatan Rajabasa

LAMPUNG SELATAN – Guna memperkuat ketangguhan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan secara konsisten menggelar serangkaian Sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Penanggulangan Bencana. Kegiatan yang dipusatkan di empat desa dalam Kecamatan Rajabasa ini berlangsung selama empat hari berturut-turut, mulai 18 hingga 21 November 2025, secara bergiliran menyentuh Desa Banding, Canti, Way Muli Timur, dan Kunjir.

Foto: Pelaksanaan Kegiatan KIE yang diselenggarakan Oleh BPBD Lampung Selatan

Pelaksanaan kegiatan ini dikelola oleh tim profesional BPBD Lamsel yang terdiri dari ERWAN FATRIANSYAH, S.E., M.M. (Kabid Pencegahan & Kesiapsiagaan BPBD Lampung Selatan) sebagai penanggung jawab, didukung oleh JUCA ENDO (Pelaksana BPBD Lampung Selatan), ANDA MIRZA (Operator Layanan Operasional BPBD Lampung Selatan), dan SALFIAH INDRIANI, A.Md (Pengelola Layanan Operasional BPBD Lampung Selatan) yang memastikan operasional kegiatan berjalan lancar.

Inisiatif strategis ini merupakan bagian dari program berkelanjutan BPBD Lamsel yang menitikberatkan pada peningkatan kapasitas dan kewaspadaan masyarakat, terutama di kawasan yang memiliki tingkat kerentanan bencana tinggi. Tujuannya adalah untuk mentransformasi paradigma masyarakat dari sekadar objek penanggulangan bencana menjadi subjek yang aktif, mandiri, dan berdaya.

“Partisipasi aktif masyarakat adalah kunci kesuksesan penanggulangan bencana. Melalui sosialisasi KIE, kami ingin membangun budaya sadar bencana yang mengakar hingga level desa, di mana setiap warga tidak hanya tahu apa yang harus dilakukan, tetapi juga mampu mengambil peran sebagai garda terdepan,” papar Erwan Fatriansyah, S.E., M.M., selaku Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lamsel, dengan penuh semangat saat memimpin sesi di Desa Canti, Rabu (19/11/2025).

Lebih lanjut, Erwan yang dalam kesempatan tersebut mewakili Plt. Kepala Pelaksana BPBD Lamsel, Maturidi Ismail, S.H., menjelaskan bahwa wilayah seperti Desa Canti dan sekitarnya menyimpan kompleksitas ancaman bencana, mulai dari tanah longsor, angin kencang, gelombang tinggi, hingga banjir. Oleh karena itu, menurutnya, upaya pencegahan dan kesiapsiagaan tidak boleh bersifat insidental, tetapi harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.

Di balik kesuksesan acara, tim panitia yang terdiri dari Juca Endo, Anda Mirza, dan Salfiah Indriani bekerja keras memastikan segala aspek teknis dan administratif berjalan dengan baik. Mulai dari koordinasi dengan pihak desa, penyiapan materi, hingga dokumentasi kegiatan.

“Pengetahuan tentang potensi lokal dan langkah-langkah praktis mitigasi adalah senjata utama. Dengan bekal ini, diharapkan masyarakat dapat merespons dengan cepat dan tepat ketika bencana datang, sehingga mampu meminimalisir dampak kerugian, baik materiil maupun immateriil,” tambahnya penuh harap.

Sosialisasi hari ketiga yang digelar di Desa Way Muli Timur pada Kamis (20/11) juga diwarnai dengan antusiasme tinggi dari berbagai elemen masyarakat. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Desa Way Muli Timur beserta Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tim Destana (Desa Tangguh Bencana) setempat.

Kolaborasi multipihak juga terlihat dengan kehadiran narasumber dari Basarnas Pos Bakauheni. Rezi, selaku Koordinator, tidak hanya menyampaikan materi teoritis tetapi juga membagikan pelajaran berharga dari peristiwa gelombang tinggi yang pernah melanda desa tersebut pada 2018.

“Kita jadikan pengalaman pahit di masa lalu sebagai cambuk untuk lebih waspada. Prinsip 'sedia payung sebelum hujan' harus kita terapkan dalam keseharian. Tujuan KIE ini salah satunya adalah menginternalisasi nilai tersebut menjadi tindakan nyata,” seru Rezi di hadapan peserta.

Dukungan penuh juga disampaikan oleh Pj. Kepala Desa Canti, M. Zakaria. Menurutnya, kehadiran program KIE dari BPBD merupakan angin segar yang dapat memfasilitasi terciptanya sistem komunikasi dan koordinasi yang lebih baik antara pemerintah daerah dengan warga.

“KIE ini bukan sekadar sosialisasi biasa, melainkan fondasi untuk membentuk jejaring masyarakat siaga bencana. Kami berharap ini dapat memicu pembentukan tim tanggap darurat desa yang solid dan mampu berkolaborasi dalam setiap fase penanggulangan bencana,” ujar M. Zakaria.

Senada dengan hal itu, Kepala Desa Way Muli Timur juga menekankan bahwa KIE adalah landasan fundamental dalam mewujudkan visi Desa Tangguh Bencana. “Kemandirian masyarakat dalam beradaptasi dan merespons ancaman adalah indikator utama ketangguhan sebuah daerah. Program ini adalah langkah awal yang sangat strategis,” tegasnya.

Selain melalui ceramah dan presentasi, metode pelatihan ini juga dikemas secara interaktif melalui diskusi kelompok, simulasi, dan sesi tanya jawab. Peserta diajak untuk secara partisipatif mengidentifikasi ancaman, kerentanan, dan kapasitas yang dimiliki, lalu bersama-sama merumuskan langkah mitigasi sederhana yang dapat diimplementasikan secara mandiri.

Kedepannya, BPBD Lamsel berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan program KIE ke lebih banyak wilayah, terutama daerah dengan tingkat kerawanan tinggi yang belum terjangkau program serupa. Cita-cita besarnya adalah mewujudkan Destana di setiap penjuru Kabupaten Lampung Selatan, didukung oleh relawan-siaga yang terlatih dan masyarakat yang tangguh.

“Masyarakat yang tanggap, tangguh, dan berkesadaran risiko adalah investasi terbesar bagi ketahanan daerah dalam menghadapi ancaman bencana di masa depan,” tutup Erwan Fatriansyah mengakhiri seluruh rangkaian sosialisasi.

Sumber:
Humas BPBD Lampung Selatan / Memoterkini.com

Call Center BPBD Lampung Selatan
Hubungi kami untuk pelaporan atau informasi keadaan darurat kebencanaan
MATURIDI, S.H
Plt. Kepala Pelaksana 085269079984
ERWAN FATRIANSYAH, S.E., M.M
Kabid Pencegahan & Kesiapsiagaan 081369644442
NURMA SURI, SE
Plt. Kabid Kedaruratan & Logistik 082358924600
WAHYUDI PRAMONO, S.T., M.T
Kabid Rehabilitasi & Rekonstruksi 081373040622