BPBD Provinsi Lampung Gandeng ITERA dan BMKG Gelar FGD Antisipasi Bencana Megathrust dan Siklon Tropis
BPBD Provinsi Lampung Gandeng ITERA dan BMKG Gelar FGD Antisipasi Bencana Megathrust dan Siklon Tropis
LAMPUNG SELATAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, berkolaborasi dengan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Kesiapsiagaan Potensi Bencana Ekstrem (Megathrust dan Hidrometeorologi) Termasuk Mitigasinya di Wilayah Lampung”. Kegiatan yang dilaksanakan Jumat (19/12/2025) di Hotel Golden Tulip Springhill Lampung ini bertujuan merumuskan langkah strategis dan kolaboratif menghadapi ancaman bencana skala besar.


Foto: FGD Kesiapsiagaan Potensi Bencana Ekstrem
FGD dibuka secara resmi oleh Rektor ITERA usai sambutan dari Kepala Bappeda Provinsi Lampung dan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto, S.E., M.H. Acara ini dihadiri oleh perwakilan lintas sektor kunci, meliputi Kepala BPBD dan Kepala Bappeda dari seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Lampung, serta perwakilan dari stasiun-stasiun BMKG di wilayah ini, menandakan pendekatan holistik dalam penanggulangan bencana.
Narasumber yang dihadirkan merupakan pakar di bidangnya. Dari ITERA, hadir Prof. Ir. Harkunti Pertiwi Rahayu, Ph.D., Kepala Pusat Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami. Sementara dari BMKG, hadir tiga direktur dan koordinator utama, yaitu Dr. Andri Ramdhani, M.Si. (Direktur Meteorologi Publik), Dr. Daryono S.Si., M.Si (Direktur Gempa Bumi dan Tsunami), dan Suci Dewi Anugrah, M.Si. (Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami).
Dalam pemaparannya, Prof. Harkunti Pertiwi Rahayu mengulas mendalam mengenai potensi ancaman gempa megathrust dan siklon tropis serta kerangka mitigasinya di Provinsi Lampung. Dr. Andri Ramdhani kemudian memaparkan analisis detail terkait dinamika dan dampak siklon tropis. Sesi dilanjutkan setelah ISHOMA dengan pemaparan Dr. Daryono yang memfokuskan pada karakteristik dan early warning system untuk gempa megathrust, serta Suci Dewi Anugrah yang menjelaskan program “Tsunami Ready” sebagai upaya kesiapsiagaan komunitas.
BPBD Kabupaten Lampung Selatan turut berpartisipasi aktif dalam forum strategis ini. Lembaga yang baru saja melaksanakan gladi penanggulangan banjir di Candipuro tersebut diwakili oleh Wahyudi Pramono, S.T., M.T., selaku Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Keikutsertaan ini menunjukkan konsistensi BPBD Lampung Selatan dalam memperkuat kapasitas kelembagaan, tidak hanya untuk bencana hidrometeorologi seperti banjir, tetapi juga untuk ancaman geologi skala regional.
“FGD ini adalah platform penting untuk menyelaraskan persepsi, data, dan rencana aksi kita. Ancaman megathrust dan siklon tropis memerlukan koordinasi yang jauh lebih masif dan terencana. Apa yang kami diskusikan hari ini akan menjadi dasar untuk menyusun peta jalan dan protokol bersama yang lebih konkret,” ujar Rudy Sjawal Sugiarto dalam sambutannya.
Puncak dari FGD adalah sesi diskusi kolaboratif untuk menyusun Peta Aksi Kesiapsiagaan Lintas Sektoral. Pada sesi ini, seluruh perwakilan daerah dan instansi beradu pikiran merumuskan langkah-langkah praktis, mulai dari penguatan sistem peringatan dini, edukasi publik, penataan ruang berbasis risiko, hingga gladi evakuasi terpadu yang melibatkan multi-pemangku kepentingan.
Kegiatan yang diundang melalui surat nomor 300.2/6/VI.08/2025 tanggal 17 Desember 2025 dari BPBD Provinsi Lampung ini diharapkan tidak berhenti pada diskusi semata. Output yang dihasilkan diharapkan dapat diimplementasikan secara nyata oleh masing-masing daerah untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat Lampung dalam menghadapi berbagai skenario bencana ekstrem di masa depan.
Sumber: Humas BPBD Lampung Selatan dan Surat Undangan BPBD Provinsi Lampung Nomor 300.2/6/VI.08/2025.