Angin Puting Beliung Landa Tiga Desa di Candipuro, Belasan Rumah Rusak
Angin Puting Beliung Landa Tiga Desa di Candipuro, Belasan Rumah Rusak
LAMPUNG SELATAN – Bencana angin puting beliung dengan kecepatan tinggi menerjang tiga desa di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, pada Selasa (2/12) sore. Kejadian cuaca ekstrem yang berlangsung singkat namun intens sekitar pukul 17.40 WIB itu dilaporkan menyebabkan kerusakan material yang cukup parah pada belasan bangunan tempat tinggal dan usaha warga di Desa Beringin Kencana, Desa Titiwangi, dan Desa Cintamulya. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah menerbitkan laporan awal dampak kejadian tersebut hanya dalam waktu empat jam pascabencana.
Berdasarkan laporan periodik yang dirilis pukul 21.30 WIB, kerusakan terpantau cukup signifikan dan tersebar di beberapa titik permukiman. Di Desa Beringin Kencana, yang menjadi episentrum bencana, tepatnya di Dusun V, dua Rukun Tetangga (RT) menjadi lokasi terdampak paling parah dengan pola kerusakan yang hampir serupa. Di RT 008, enam kepala keluarga harus berhadapan dengan berbagai tingkat kerusakan properti. Ibu Jilah hanya menanggung kerusakan atap asbes bagian dapur, sementara Bapak Kusbangi dan Bapak Basri mengalami kerusakan yang lebih kompleks pada atap asbes dan genteng di bagian rumah, dapur, serta warung, yang mengindikasikan kekuatan angin yang berputar dan tidak merata. Bapak Subadri dan Bapak Sahrul masing-masing menghadapi kerusakan atap genteng rumah mereka, dan Bapak Basirun melaporkan kerusakan atap asbes pada kandang ayam miliknya yang berpotensi mengganggu usaha ternak skala kecil.
Sementara itu, di RT 006 Desa Beringin Kencana, dua warga juga ikut terdampak dengan pola kerusakan yang memengaruhi sumber penghasilan. Ibu Sukarni Budi Rahayu melaporkan kerusakan ganda pada bangunan tempat usaha pembuatan batu bata dan kandang sapinya, suatu pukulan terhadap sektor produktif rumah tangga, sedangkan Bapak Amat Safi'i mengalami kerusakan atap genteng di bagian rumah dan dapur yang membuat ruangan tersebut tidak layak digunakan sementara. Selain di Desa Beringin Kencana, laporan sementara juga menyebutkan adanya dampak serupa dengan intensitas yang masih diteliti di dua desa tetangga, yaitu Desa Titiwangi dan Desa Cintamulya, di mana laporan awal menyebutkan adanya pohon tumbang dan atap rumah terbuka. Namun, data rinci mengenai jumlah kepala keluarga terdampak, identitas korban, serta tingkat kerusakan dan kerugian ekonomi di kedua desa tersebut masih dalam proses pendataan intensif dan verifikasi silang oleh tim di lapangan yang menghadapi kendala jangkauan wilayah dan komunikasi.






Dokumentasi BPBD Lampung Selatan menunjukkan kondisi rumah yang atap asbesnya rusak berat diterjang angin puting beliung. Foto: Dok. BPBD Lampung Selatan
BPBD Lampung Selatan dalam rilisnya menegaskan bahwa semua informasi yang diterima dan disampaikan kepada publik masih bersifat sementara, dinamis, dan akan terus diperbarui sesuai dengan temuan di lapangan. Pendataan menyeluruh dan validasi untuk menilai total kerugian material, menginventarisir kebutuhan mendesak korban, serta yang terpenting, memastikan tidak adanya korban jiwa atau luka-luka yang belum tertangani, masih terus dilakukan secara marathon di ketiga desa yang terdampak. Masyarakat, khususnya di wilayah rawan bencana, diimbau untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu di musim peralihan ini dan senantiasa mengikuti perkembangan informasi serta arahan mitigasi dari saluran komunikasi resmi BPBD setempat.
Sumber: Laporan Periodik Pusdalops PB BPBD Kabupaten Lampung Selatan, Selasa, 2 Desember 2025, pukul 21.30 WIB.